Kekayaan budaya masyarakat Sulawesi Selatan terlihat, salah satunya, pada rumah adat yang dibangun dengan penuh makna filosofis. Pada bangunan rumah adat khas Bugis yang merupakan warisan turun temurun, dibangun dengan konsep rumah panggung berbahan kayu dengan tinggi sekitar tiga meter.
Bahkan bagi orang bugis, rumah merupakan sebuah objek yang menentukan kelangsungan hidupnya dari segi pandangan kosmis. Pembangunannya juga didasarkan pada pembuat desain yang dipengaruhi oleh pemahaman atas simbol kosmis. Makrokosmos merupakan simbol yang dijadikan acuan utama dalam struktur bangunan rumah adat bugis.
Bangunan rumah adat Bugis biasanya memiliki atap yang berbentuk pelana dengan timpa laja yang jumlahnya disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Timpa laja merupakan bidang segitiga antara dinding dan pertemuan atap.
Rumah Bugis ini juga memakai konsep rumah panggung yang dibuat dari bahan berbagai jenis kayu. Ciri khasnya ada pada atap yang berbentuk pelana dengan timpalaja yang jumlahnya disesuaikan dengan status sosial pemilik rumah. Timpa Laja atau gevel ini adalah bidang segitiga antara dinding dengan pertemuan atap. 4. Rumah Adat Suku Luwuk
Rumah Bugis Tradisional merupakan contoh model rumah Asia tenggara yaitu rumah panggung dari kayu yang atapnya berlereng dua dan kerangkanya berbentuk huruf H terdiri dari tiang dan balok yang dirakit tanpa pasak atau paku Tianglah yang menopang lantai dan atap sedangkan dinding hanya diikat.
Zeig.
dinding rumah kayu bugis